(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, kita semua memiliki masa lalu yang bisa jadi sulit terlupakan. Namun, bila memang kita memiliki masa lalu yang menyedihkan, sebaiknya maafkan saja.
"Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu? Dan air mata ke dalam kelopak mata?" (Aidh Al-Qarni)
Yang sudah berlalu, biarlah, ambil hikmah di dalamnya lalu beranjak pergi. Apa lagi yang perlu kita tangisi? Semua telah terjadi. Yakinlah, waktu tak mungkin diputar lagi. Hiduplah hari ini, tanpa kecemasan, kekesalan dan kemarahan pada diri. Maafkanlah masa lalu yang pernah menyakiti.
Jika sedang bersedih, cukuplah pada Allah kita mengadu, “Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku” (QS. Yusuf: 86).
Tak perlu bersedih saat kekurangan dan ditinggalkan, tapi bersedihlah saat melakukan keburukan.
“Barangsiapa yang merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya, maka ia adalah seorang yang beriman” (HR. Tirmidzi).
Mari beramal dengan maksimal. Lihatlah, amanah kita banyak. Bahkan, lebih banyak dari waktu yang ada. Pasti akan terasa lelah dan payah. Tak mengapa. Bergerak saja. Karena Al-Qur'ah tak pernah membuat susah.
“Kami tidaklah menurunkan Al Quran ini kepadamu untuk membuatmu susah” (QS. Thaha: 2).
Sekarang kita di sini, di hari ini. Lakukan yang terbaik tanpa dinanti-nanti. Karena hari ini pun akan pergi, tanpa pernah kembali. ***