Urgensi Tazkiyatunnafs Bagi Seorang Muslim

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, tahukan kamu urgensinya belajar tazkiyatunnafs bagi seorang muslim? 

Tazkiyatun nafs merupakan penyucian jiwa atau hati dari berbagai noda ataupun kotoran. Hati kita sebagai manusia memiliki berbagai penyakit yang harus selalu dibersihkan agar tidak berdampak buruk bagi kita. Sebut saja penyakit iri, dengki, sombong, riya', ujub, rakus, dan penyakit hati lainnya.

Oleh karena itu, untuk menjadi seseorang yang memiliki akhlak terpuji, kita harus selalu membersihkan penyakit - penyakit tersebut. Dengan tazkiyatun nafs, pertanggung jawaban kita kelak di hadapan Allah SWT tentu akan lebih baik, sebab, noda atau kotoran hati yang disebutkan di atas kelak akan ditanyakan Allah SWT di akhirat.

Seperti yang dikatakan Allah SWT di dalam salah satu firmannya:

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Israa’: 36).

Hati nurani dalam ayat di atas dijelaskan oleh para ahli tafsir bahwa setiap yang terlintas, terpikirkan, dan apa yang diyakini oleh hati, segalanya akan ditanya Allah SWT di akhirat nanti.

Tazkiyatun nafs tentu tidak hanya sebatas pada persoalan batiniah belaka. Lebih jauh lagi, tazkiyatun nafs juga cara untuk menyucikan berbagai anggota tubuh kita seperti tangan, kaki, mata, telinga dan lain-lainnya.

Abu Hurairah r.a berkata terkait hal tersebut, “Hati itu diibaratkan raja, sedangkan anggota tubuh ibarat pasukannya. Apabila baik rajanya, maka baik pula pasukannya, apabila buruk rajanya maka buruk pula pasukannya,"

Sementara itu, Ibnul Qayyim rahimahullah memaparkan bahwa amalan hati lebih penting daripada amalan badan. Akan tetapi, pendapat tersebut bukan memisahkan amalan hati dan badan, melainkan tetap saling terkait.

"Amalan hati adalah pokok, sedangkan amalan badan adalah penyerta dan penyempurna. Sesungguhnya niat itu laksana ruh, sedangkan amalan itu laksana badan. Apabila ruh meninggalkan badan, maka ia akan mati. Maka, mempelajari hukum-hukum hati lebih penting daripada mempelajari hukum-hukum badan,"

Keutamaan dari orang-orang yang menyucikan diri tidak main-main dalam pandangan Allah SWT.  Allah SWT berfirman,

"Tetapi barangsiapa datang kepada-Nya dalam keadaan beriman, dan telah mengerjakan kebajikan, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga-surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Thaha: 75-76). Wallahu a'lam. ***

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya