(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, gempa yang menguncang Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat pada Jumat, 25 Februari 2022 lalu menelan korban jiwa. Sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal dunia dan 4 orang dinyatakan hilang. Selain menelan korban jiwa, sebanyak 410 rumah mengalami kerusakan. Ketika itu, Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14, terhitung sejak Jumat (25/2/2022) sampai Kamis (10/3/2022).
Menanggapi bencana tersebut, instansi pemerintah dan berbagai lembaga kemanusiaan turut andil membantu para penyintas. Rumah Amal Salman mendatangi lokasi untuk melakukan survei bantuan yang diperlukan untuk para penyintas. Survei yang dilakukan selama 2 hari kemarin (Minggu - Senin, 20 - 21 Maret 2022), tim mengunjungi 2 lokasi terdampak bencana tepatnya di Jorong Timbo Abu Ateh dan Jorong Mudik Simpang, Desa Nagari Kajai, Kabupaten Pasaman Barat.
Di lokasi pengungsian Jorong Timbo Abu Ateh warga pengungsi kurang lebih ada seribu jiwa dengan total 400 KK. Area pengungsian merupakan tanah ladang milik perorangan yang boleh ditempati sementara. Beberapa warga memilih tetap tinggal di tempat pengungsian, karena rumahnya hampir roboh dan khawatir ada longsor susulan sebab rumah mereka berada di lereng kaki gunung.
Selain rumah, beberapa fasilitas ibadah juga mengalami rusak parah.Oleh karenanya, warga membutuhkan sarana ibadah yang bisa menampung banyak jamaah terlebih sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan ramadhan, tentu membutuhkan sarana ibadah untuk bisa nyaman beribadah.
Sedang di lokasi pengungsian Jorong Mudik Simpang, total pengungsi kurang lebih 200 jiwa. Beberapa rumahnya masih layak huni, sehingga warga sudah kembali ke rumahnya dan membuat tenda darurat di depan rumah masing-masing. Para warga memilih tetap membangun tenda di depan rumah karena masih takut terjadi gempa susulan. Ketika siang, warga dapat masuk ke rumah dan beraktivitas seperti biasa, namun menjelang malam mereka tidur di tenda.
Berbeda dengan fasilitas ibadah yang ada di Jorong Timbo Abu Ateh, masjid yang ada di Jorong Mudik Simpang bisa digunakan dengan baik. Meski demikian, beberapa anak tetap mengalami trauma terutama untuk bersekolah, sebab sekolah mereka ambruk. Agar anak-anak tetap bisa bersekolah, warga berinisiatif untuk membuat sekolah darurat di tempat pengungsian dengan bahan terpal seadanya.
Melihat beberapa kerusakan yang terjadi, Rumah Amal rencananya akan membangun 2 Community Shelter di Timbo Abu Ateh. Shelter tersebut akan difungsikan untuk tempat shalat, tempat kumpul warga, dan tempat anak-anak belajar. Community shelter merupakan produk Rumah Amal Salman yang sebelumnya pernah disalurkan untuk Gempa dan Tsunami di Palu pada 2018 dan Gempa Sulawesi Barat pada 2021. ***