(Rumah Amal Salman, Bandung) – Sahabat Amal, Rumah Amal Salman menggelar wisuda untuk 48 penerima manfaat Program Beasiswa Perintis angkatan 2018. Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Rumput Masjid Salman ITB pada Sabtu, 6 Agustus 2022. Para penerima manfaat yang biasa disebut adik-adik ini juga merupakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang telah menyelesaikan masa studinya selama 4 tahun, sekaligus masa terakhirnya menjadi penerima manfaat Program Beasiswa Perintis tahun 2018.
“Beasiswa Perintis merupakan salah satu program unggulan Rumah Amal Salman yang membiayai adik-adik berkuliah di ITB. Untuk angkatan 2018 biaya diberikan secara penuh selama 4 tahun,” kata Ketua Program Beasiswa Perintis, Rian Fiqraini.
Rian menambahkan, selain menerima pembiayaan, adik-adik juga menerima pembinaan, motivasi belajar, spiritual, karakter, dan mental yang berkolaborasi dengan Bidang Mahasiswa Kaderisasi dan Alumni (BMKA) Masjid Salman ITB. Hal ini dilakukan agar adik-adik mendapatkan keseimbangan antara pencapaian dunia dan juga akhirat.
Wisuda tahun ini mengangkat tema “Shine your light and bright the world by positive impact”. Tujuan diangkatnya tema ini agar adik-adik yang telah lulus dapat menjadi pelita di mana pun berada. Dengan berbekal ilmu semasa kuliah, adik –adik diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya untuk lingkungannya bahkan dampak yang bisa mendunia.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh berpengaruh di antaranya, Direktur Rumah Amal Salman, Agis Nurholis, Pengurus YPM Salman, Suwarno, Ketua BMKA, Umar Khayam, Perwakilan Paragon, Billy Darmawan Goputra, dan tamu undangan lainnya yang ikut menghidupkan suasana wisuda.
Agis Nurholis dalam sambutannya menyampaikan, Rumah Amal Salman memiliki fokus untuk mendukung dan mengembangkan program –program pendidikan. Meski dampak pendidikan tidak langsung dirasakan oleh masyarakat, namun ini menjadi investasi terbaik di masa mendatang.
“Tidak sedikit kisah para alumni Beasiswa Perintis yang kini telah berkiprah pada masyarakat. Di antaranya, salah satu alumni ada yang sudah memiliki rumah tahfidz. Ia yang masih tergolong muda bisa memberikan pendidikan mengaji gratis kepada lingkungannya, artinya pendidikan memiliki manfaat berkali-kali lipat,” ujar Agis.
Ia menambahkan, selalu ada energi yang bisa ia serap setiap kali bersinggungan langsung dengan para penerima manfaat. Di masa wawancara, Agis mendapati mereka bukan dari kalangan orang berada, tetapi memiliki semangat untuk melanjutkan kuliah, dan semangat ini menular kepadanya. Tidak lupa ia juga mengucapkan selamat dan mendoakan agar para lulusan ini bisa memberikan pengaruh khususnya di daerahnya masing-masing.
Di sisi lain, Beasiswa Perintis merupakan salah satu program yang didanai dana zakat dari masyarakat. Oleh karenanya, penting bagi setiap penerima manfaat untuk bisa bersikap amanah dengan ilmu yang telah diempunya. ***