(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, Masjid kampus dapat membantu mahasiswa yang kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) agar tidak putus kuliah. Hal ini telah dilakukan sejak tahun 2023 oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Rumah Amal, yang berkolaborasi dengan Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB. Menurut Syachrial, Direktur Rumah Amal, total dana bantuan sebesar Rp1 sampai dengan 1,5 miliar telah disalurkan lembaganya kepada 323 orang mahasiswa ITB yang terkendala pembayaran UKT di semester genap 2023-2024. Dana tersebut berasal dari dana zakat, infak, CSR maupun donasi lainnya, yang digalang bersama Ikatan Alumni (IA) ITB.
Mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar biaya kuliah/UKT pada kenyataannya tidak hanya berasal dari masyarakat menengah ke bawah. Banyak di antara mereka adalah anak-anak dari kelas menengah yang di tengah masa kuliahnya mengalami kesulitan ekonomi, baik karena perubahan pekerjaan atau PHK orangtuanya, maupun berbagai faktor lain. Namun karena mereka bukan berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, para mahasiswa ini tidak dapat mengakses bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) maupun bantuan lainnya.
Berangkat dari pengalaman Rumah Amal dan Masjid Salman ITB membantu para mahasiswa ITB tersebut, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2024 ini, Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) akan mengangkat tema “Peran Masjid Kampus dalam Memakmurkan Warga Kampus dan Masyarakat Sekitarnya”. Rakernas ini akan diadakan pada Sabtu sampai dengan Ahad, 20-21 Juli 2024 di Gedung Serba Guna (GSG) Kompleks Masjid Salman ITB.
Sebanyak 251 orang peserta akan mengikuti acara ini. Mereka terdiri dari 176 dosen takmir masjid maupun rektor/pimpinan kampus, dan 76 mahasiswa aktivis masjid yang berasal dari 110 kampus di seantero Indonesia.
Di dalam Rakernas kali ini, para rektor yang membawahi masjid kampus bersama pimpinan lembaga zakat terkait, akan membagikan pengalamannya menggalang dana untuk membantu mahasiswa, maupun untuk melakukan program-program pemberdayaan masyarakat. Masjid-masjid kampus tersebut adalah Masjid Salman ITB, Masjid Jami’ Darussalam Universitas Syiah Kuala (USK), Masjid Nurul ‘Ilmi Universitas Teuku Umar (UTU), Masjid Jami’ Ulul Albab Universitas Negeri Semarang (UNNES), ditambah LAZNAS Al-Azhar Peduli di bawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Azhar yang menaungi Universitas Al-Azhar Jakarta.
Selain para rektor dan takmir masjid kampus, Rakernas AMKI 2024 juga akan menghadirkan Prof. Abdul Haris selaku Dirjen Dikti Kemendikbudristek RI, Irfan Syauqi Beik (Deputi Sekjen WZWF dan Dekan FEM IPB), dan Muh. Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Wapres RI periode 2004-2009 dan 2014-2019. Rakernas AMKI 2024 akan dibuka secara resmi oleh Prof. Muhammad Abduh, Wakil Rektor ITB Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan.
Rakernas AMKI pada tahun ini sekaligus menjadi momen peringatan milad ke-20 AMKI. AMKI didirikan pada 30 Mei 2004 di Masjid Salman ITB sebagai hasil keputusan Kongres Masjid Kampus Indonesia, yang saat itu dihadiri 200 peserta dari 85 masjid kampus se-Indonesia. Visi AMKI adalah menjadikan masjid kampus sebagai pusat pendidikan karakter calon pemimpin bangsa dalam mewujudkan bangsa yang bermartabat dan menjadi rahmat bagi semesta alam. Visi tersebut diwujudkan dengan menjalankan misi pemberdayaan masyarakat, pendidikan karakter bagi aktivis masjid kampus, serta menjalin kemitraan strategis dengan segenap potensi bangsa maupun umat Islam di level nasional maupun global. ***