Penataan Kampung Cikadu Melalui Konsolidasi Tanah Menuju Kampung Zakat dan Desa Wisata Literasi Pasca Gempa

By Marchiana

21/04/2024

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, dua tahun setelah gempa dahsyat melanda Cianjur, dampaknya masih terasa bagi masyarakat Cianjur, termasuk di antaranya Kampung Cikadu, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang. Namun, melalui kerja keras dan kolaborasi antara berbagai pihak, kampung ini sedang bertransformasi menjadi sebuah kawasan yang lebih maju dan berdaya.

Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada tahun 2022 yang menguncang Cianjur menyisakan penderitaan bagi masyarakat. Hampir seluruh rumah warga Kampung Cikadu, dengan 55 kepala keluarga, rusak parah. Keterbatasan akses jalan dan infrastruktur pendukung menjadi tantangan ekstra bagi pemulihan kampung ini.
 
Namun, berkat upaya bersama antara Rumah Amal Salman, para tenaga ahli dari SAPPK dan LPPM ITB, Badan Pertanahan Nasional, Pemerintah Kabupaten Cianjur, YPM Salman, dan Wakaf Salman, Kampung Cikadu mulai memasuki fase baru pemulihan. Program penataan kampung, melalui program konsolidasi tanah, telah menjadi tonggak utama dalam mengembalikan kehidupan masyarakat.

"Kesepakatan warga menjadi energi yang memberikan transformasi kehidupan masyarakat, serta kampung dan lingkungannya untuk menjadi lebih baik, lebih maju, dan dapat memulihkan martabat masyarakat setelah bencana," ungkap Ketua Umum Rumah Amal Salman, Mipi Ananta Kusuma.

Program ini bukan hanya tentang memperbaiki infrastruktur, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif warga dalam musyawarah dan menyisihkan sebagian tanah untuk kepentingan bersama.

“Dalam proses musyawarah, warga menyisihkan sekitar 5-10% tanahnya untuk membantu memeperbesar akses jalan utama serta gang dalam kampung. Semula jalan utama rabat beton memiliki lebar 1,5m kemudian ditingkatkan menjadi jalan paving block selebar 2,6m dilengkapi drainase selebar 0,4m. Begitu juga jalanan di gang yang berkelok diupayakan menjadi lebih lurus dengan lebar 1,2m tersambung ke jalan utama,” imbuh Mipi.

Program ini menjadi sebuah antisipasi, manakala terjadi kembali bencana, warga bisa lebih mudah melakukan evakuasi menjadi lebih lancar berkat perbaikan akses jalan yang telah dilakukan.
 
Saat ini, program telah memasuki tahap pelaksanaan yang meliputi penyediaan fasilitas umum dan pembangunan infrastruktur. Seiring itu, pemerintah juga sedang melakukan pembagian sertifikat tanah (karena perubahan luas dan bentuk bisang tanah) dibantu Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur dan dibiayai oleh Kementerian ATR/BPN melalui Direktorat Konsolidasi Tanah dan Kantor Wilayah BPN Jawa Barat. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan Surat Keputusan Bupati tentang Penetapan Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah.
 
Tak hanya itu, rencana kedepan Kampung Cikadu juga akan dijadikan sebagai kampung zakat serta bagian dari Desa Wisata Literasi Gasol. Gagasan pengelolaan lanskap pasca bencana desa wisata dibantu oleh arsitek dari SAPPK ITB dan LPPM ITB. Keterlibatan para arsitek ini konsisten dilakukan sejak program tanggap darurat Cianjur. Beberapa karya kolaborasi di antaranya, pembangunan shelter tempat tinggal dan shelter puskesmas, serta gazebo yang juga melibatkan mahasiswa dari Universitas Florida, Amerika Serikat.

Kampung Cikadu menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara berbagai pihak untuk mengambil hikmah dari musibah, menjadi peluang pemulihan dan kemajuan. Semangat dan kerja keras masyarakat serta dukungan dari berbagai pihak telah membawa harapan baru bagi masa depan yang lebih baik. ***

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya