Muharram, Bulan Kemenangan Para Nabi Melawan Musuh

(Rumah Amal Salman, Bandung) – Sahabat Amal, bulan muharram termasuk dalam bulan - bulan suci. Dinamakan muharram karena orang Arab mengharamkan berperang di bulan ini. Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai bulan Muharram dan mungkin ini masih jarang dibahas oleh khalayak umum. Sejarah mencatat bulan Muharram menyimpan berbagai peristiwa kemenangan para nabi melawan musuh-musuhnya.  

1. Nabi Nuh AS dan Pengikutnya Diselamatkan dari Banjir Besar

Nabi Nuh AS menghabiskan 950 tahun untuk berdakwah. Namun, hanya 80 orang saja yang menjadi pengikutnya. Bahkan, istri dan anaknya pun tidak mau menaatinya. Ini menjadi ujian terberat yang dialami oleh Nabi Nuh. Hingga akhirnya Allah menurunkan banjir bandang dan menenggelamkan seluruh kaum yang durhaka.

"Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan, lalu dimasukkan ke neraka. Mereka tidak mendapat penolong selain Allah. Dan Nuh berkata, "Ya Rabb-ku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi," (QS. Nuh [71] : 25-26).

 2. Nabi Ibrahim AS diselamatkan dari Api Raja Namrud

Nabi Ibrahim AS lahir pada zaman kepemimpinan Raja Namrud yang zalim. Kaumnya menyembah matahari, api, dan berhala. Ayahnya sendiri bahkan pembuat patung berhala yang digandrungi.

Suatu ketika Nabi Ibrahim AS menghancurkan patung-patung berhala yang biasa kaumnya sembah. Lalu beliau sisakan satu berhala paling besar dan ditaruhnya kapak pada berhala itu. Hancurnya patung-patung berhala membuat Raja Namrud marah. 

Singkat cerita Raja Namrud memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Nabi Ibrahim AS dan membakarnya. Namun atas kuasa Allah SWT api yang membakar tubuh Nabi Ibrahim AS menjadi dingin. Nabi Ibrahim AS pun selamat dari hukuman tersebut.

3. Nabi Musa AS diselamatkan dari tentara Fir'aun

Peristiwa Nabi Musa AS selamat dari kejaran tentara Fir’aun tidak hanya menjadi peristiwa bersejarah bagi kaum muslimin, tetapi juga kaum-yahudi. Ketika itu Nabi Musa AS dan pengikutnya lari hingga Laut Merah. Allah membuka Laut Merah agar Musa dan pengikutnya bisa menyerbangi lautan. Fir’aun dan tentara yang masih mengikuti Musa juga masuk ke dalam laut yang terbelah. Namun ketika Musa dan pengikutnya sudah berada di tepian, Allah menutup kembali laut hingga Fir’aun dan tentaranya tenggelam.

4. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah

Selama 13 tahun Rasulullah SAW berdakwah di kota Mekkah, ada begitu banyak ujian yang dihadapinya. Penolakan dari warga Mekkah bahkan orang terdekatnya, yaitu pamannya, tidak hanya berupa ancaman secara fisik tetapi juga mental. Bentuk perlawanan Rasulullah kepada kaumnya ini dilakukan dengan “meninggalkan” mereka berhijrah menuju Madinah. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah membuka pintu dakwah menjadi lebih luas. Peristiwa ini juga bertepatan di bulan Muharram.

Banyaknya peristiwa penting yang dialami oleh para nabi di bulan Muharram menjadikan beberapa waktu di antaranya disunnahkan untuk berpuasa. Seperti pada tanggal 10 Muharram, dari ’Aisyah Radhiyallahu ’anha, beliau berkata,

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya :”Apa ini?” Mereka menjawab :”Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau Rasulullah menjawab :”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu”*

*Hadits Shahih Riwayat Bukhari 4/244, 6/429, 7/274, Muslim 2/795, Abu Daud 2444, Nasa’i dalam Al-Kubra 2/318, 319, Ahmad 1/291, 310, Abdurrazaq 4/288, Ibnu Majah 1734, Baihaqi 4/286, Al-Humaidi 515, Ath-Thoyalisi 928.

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya