Menangis, Bukti Iman yang Tidak Bisa Direkayasa

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, pernahkah kita benar-benar menangis karena Allah? Merasa takut dan bahagia hanya karena Allah? Jenis tangisan yang tidak dibuat-buat, melainkan tangisan yang mengguncang jiwa disebabkan dosa-dosa yang telah kita perbuat.

Dari Ibnu Mas'ud r.a, suatu hari Rasulullah pernah memintanya untuk membacakan ayat-ayat Allah, karena Rasulullah senang mendengarkan ayat Al Quran selain daripadanya. Kemudian Ibnu Mas'ud mulai membacakan surat An-Nisa, ketika sampai di ayat 41 tentang akan didatangkan saksi atas setiap umat, Rasulullah menyuruhnya berhenti. Ketika ia menoleh, kemudian Rasulullah tengah menangis. (HR. Bukhari 4763 dan Muslim 800)

Selain itu, pernah juga diriwayatkan oleh Haani 'Maula Ustman r.a yang menceritakan bahwa Utsman menangis sampai membasahi janggutnya ketika datang ke suatu kuburan dikarenakan teringat bahwa "sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama dari beberapa persinggahan di akhirat, jika ia selamat maka ia dimudahkan, jika tidak selamat maka tidaklah datang setelahnya kecuali lebih berat". (HR. At Tirmidzi 2308, Albani At Tirmidzi 1878)

Allah berfirman:
"Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya'qub), dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis."(QS. Maryam 19: Ayat 58)

Bila kita melihat kebiasaan orang-orang sholeh terdahulu, begitu mudah mereka menangis disebabkan rasa takut kepada Allah memang sungguh luar biasa. Sedang jika kita tengok hari ini, jarang sekali seseorang menangis dengan alasan demikian. Pada dasarnya, menangis yang datangnya dari hati merupakan tanda keberharapan kita untuk mendapat keridhoan Allah.

Saking pemurahnya Allah, tangisan yang tidak mengeluarkan air mata, akan tetapi suara terdengar merintih juga parau, Allah menyukainya dan menganjarnya sebagai pahala, insyaAllah. 

Rasulullah bersabda, "Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka, mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari demi menjaga pertahanan kaum muslimin dalam (jihad) di jalan Allah" (HR Tirmidzi 1639, 1338)

Menangis yang datang dari hati memang perlu dilatih. Bukan agar mendapat crying award, tetapi agar Allah memberikan keridhoan kepada kita untuk menghuni surgaNya.

Semoga Allah mengkaruniakan tangisan yang tulus kepada kita semua. 

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya