(Rumah Amal Salman, Bandung) - Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Artinya, Indonesia berada di area yang tingkat pergeseran lempeng bumi yang sering bergerak. Maka dari itu Indonesia tidak jarang mengalami gempa bumi, gunung Meletus, hingga tsunami.
Hingga saat ini, sudah banyak bencana alam besar yang memakan banyak korban jiwa di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Tsunami Aceh 2004 yang menelan korban 230.000 – 280.000 jiwa. Bencana Gempa Jogja yang memakan korban 5.800 jiwa. Hingga Jakarta dilanda banjir yang mengakibatkan 79 orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi.
Dalam Al-Qur'an bencana atau musibah disebutkan sebanyak 75 kali. Kata musibah sendiri memiliki makna segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh manusia dan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Bencana dalam al-Qur’an telah disebutkan dengan berbagai macam makna, antara lain musibah, bala’ atau ujian, iqob atau hukuman dan azab.
Pertama adalah bala', ini adalah sesuatu yang terjadi guna mengangkat derajat seseorang jika ia mampu melewatinya dengan ikhlas, sabar dan tawakkal. Bala’ menjadi peleburan dosa bagi hamba yang selalu bergantung pada Allah saja.
Kedua, bencana juga diartikan sebagai hukuman atau iqob. Jika manusia melewati batas dan menyepelekan aturan Allah. Contohnya jika manusia tidak memperhatikan alam hingga membuat sampah dimana-mana hingga terjadi banjir yang besar di tempat mereka hidup.
Ketiga adalah azab atau pembinasaan suatu kaum. Bencana ini telah terjadi pada umat terdahulu yang menolak ajakan para Nabi untuk menyembah Allah. Para Nabi saat itu menyerukan ajaran dan keimanan, namun suatu kaum menolaknya hingga tenggelam dalam kekufuran. Sebagai balasannya, Allah mengirimkan musibah yang membinasakan suatu kaum tersebut.
Setelah membaca uraian di atas, maka saatnya kita tidak menyangkutpautkan bencana dengan azab dari Allah. Sebab, bisa jadi musibah tersbut adalah bala’ yang menguji keimanan kita. Kita sebagai manusia hanya berkewajiban untuk sabar dan ikhlas dengan apa yang terjadi.