(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, semasa hidup Rasulullah SAW senantiasa dekat dengan cucu-cucunya, dan yang sering terceritakan adalah kedekatannya dengan Hasan dan Husain. Dikutip dalam sebuah riwayat, pada mulanya Ali menamai Hasan dan Husain ini dengan Harb. Kemudian Rasulullah menggantinya.
"Perlihatkan cucuku. Nama apa yang kamu berikan kepadanya? "Harb", jawab Ali. Jangan namai dengan itu, tetapi namailah ia Hasan," tegas beliau.
Kemudian ketika Husain lahir, Ali memberinya nama Harb. Lalu Rasulullah datang dan berkata: "Perlihatkanlah cucuku. Nama apa yang kamu berikan kepadanya?" "Harb", jawab Ali. "Jangan namai dengan itu, tetapi namailah ia Husain", kata beliau.
Begitu pun ketika anak yang ketiga lahir, Ali memberi namanya Harb. Lalu Rasulullah datang dan berkata: "Perlihatkanlah cucuku. Nama apa yang kamu berikan kepadanya?" "Harb" jawab Ali. "Jangan namai dengan itu, tetapi namailah ia Muhsin." (HR Ahmad).
Dalam riwayat yang lain disebutkan. Dari Abu Hurairah menuturkan, Nabi bersabda: "Siapa saja yang mencintai keduanya (Hasan dan Husain), berarti ia mencintaiku, dan siapa yang membenci keduanya, berarti ia membenciku." (HR Ahmad).
Disebutkan bahwa Ya'la bin Murrah pergi bersama Nabi untuk menghadiri undangan makan. Di tengah perjalanan, beliau melihat Husain sedang bermain di jalanan. Beliau langsung maju dan membentangkan kedua tangannya (untuk mendekapnya), sementara Husain berusaha menghindar kesana-kemari, beliau sengaja mencandainya. Akhirnya beliau menangkapnya. Beliau pun memegang dagu dan kepala Husain, lalu menciumnya.” (HR Ibnu Majah).
Dan kisah yang paling terkenal adalah ketika Hasan dan Husain naik ke punggu Rasulullah ketika sedang shalat. Abu Hurairah menuturkan, suatu ketika kami sholat Isya bersama Rasulullah. Saat sujud, Hasan dan Husain naik ke punggung beliau. Saat bangkit, beliau meraih keduanya yang ada di belakang dengan lembut, lalu meletakkan keduanya secara perlahan. Saat kembali sujud, keduanya kembali naik ke punggung beliau. Seusai sholat, beliau meletakkan keduanya di pangkuan paha beliau. (HR Al Hakim).
Banyak hikmah yang bisa kita pelajari dari cara Rasulullah memperlakukan cucu-cucunya. Jauh sebelum ilmu parenting berkembang seperti saat ini, Rasulullah begitu memahami ilmu parenting. Bahkan dari segi penamaan saja, beliau memilihkan nama yang terbaik. Adapun Ali sebagai orang tua memang memiliki hak untuk menamai anaknya, hanya saja bisa jadi nama Harb’ terlalu keras, sebab memiliki makna membunuh atau melarikan.
Pun di masa ini, nampaknya dalam hal mendidik anak kita perlu meneladani cara Rasulullah. Semoga anak –anak kita bisa mendapatkan kemuliaan seperti Hasan dan Husain. Insyaallah. ***