(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, Rumah Amal Salman meluncurkan Program Konsolidasi Tanah di Kampung Cikadu 2, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Program ini merupakan bagian dari upaya pemulihan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pasca gempa bumi berkekuatan 5,8 Magnitudo yang melanda kawasan tersebut. Sebelumnya, Kampung Cikadu 2 dikenal sebagai wilayah padat penduduk dengan akses jalan yang sempit dan infrastruktur yang kurang memadai.
Program ini adalah hasil kolaborasi antara LAZ Rumah Amal Salman, SAPPK dan LPPM ITB, Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta Pemerintah Kabupaten Cianjur. Dalam pelaksanaannya, penduduk Kampung Cikadu 2 secara sukarela menyisihkan 5-10% tanah mereka untuk memperluas akses jalan dan gang dalam kampung. Hal ini memungkinkan setiap bidang tanah memiliki akses langsung ke jalan atau gang, memudahkan mobilitas dan transportasi warga. Sebagai imbalannya, setiap warga mendapatkan sertifikat tanah baru dari BPN.
Ketua Umum Yayasan LAZ Rumah Amal Salman, Ir. Mipi Ananta Kusuma, menyampaikan bahwa program ini juga bertujuan menjadikan Kampung Cikadu 2 sebagai Kampung Zakat berbasis desa wisata. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan.
"Program ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi melalui konsep Kampung Zakat berbasis desa wisata. Penataan ini menjadi langkah penting agar kampung lebih layak huni dan siap menghadapi tantangan masa depan," ujar Ir. Mipi Ananta Kusuma.
Selain konsolidasi tanah, program ini juga mencakup pengembangan infrastruktur, seperti jalan rabat beton dan paving block, yang dilakukan bersamaan dengan pembagian sertifikat tanah. Peningkatan infrastruktur ini tidak hanya menambah nilai tanah, tetapi juga mempermudah akses warga ke fasilitas umum. Dalam jangka panjang, kampung ini akan dikembangkan sebagai desa wisata berbasis zakat yang mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat.
Warga Kampung Cikadu 2 telah memainkan peran penting dalam keberhasilan program ini. Melalui musyawarah dan kesepakatan bersama, mereka menunjukkan komitmen kuat untuk membangun kehidupan yang lebih baik pasca bencana.
Pada hari Kamis, 5 September 2024, LAZ Rumah Amal Salman bersama Kementerian Agama melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi program tersebut. Dalam kesempatan ini, Prof. Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, menyampaikan pandangan positif terkait Program Konsolidasi Tanah di Cianjur.
"Program ini adalah contoh nyata penerapan prinsip zakat dalam pembangunan dan pemulihan pasca bencana. Tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi melalui Kampung Zakat berbasis desa wisata," ungkap Prof. Waryono.
Ia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur berkualitas, seperti masjid dengan arsitektur bambu, jalan rabat beton, dan paving block, yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan ibadah warga. "Langkah-langkah strategis ini membantu masyarakat beradaptasi dengan tantangan di masa depan, terutama terkait mitigasi bencana," tambahnya.
Prof. Waryono menegaskan bahwa kolaborasi antara LAZ Rumah Amal Salman, SAPPK, LPPM ITB, BPN, perangkat desa, dan Pemkab Cianjur adalah kunci keberhasilan program ini. "Sinergi lintas sektor ini adalah contoh yang baik untuk diterapkan di daerah lain," pungkasnya.
Melalui program ini, Prof. Waryono berharap semakin banyak daerah yang terinspirasi untuk mengintegrasikan konsep zakat dalam pembangunan komunitas, khususnya dalam menghadapi tantangan bencana secara lebih efektif.***

Kampung Cikadu 2 Bangkit: Sinergi Zakat dan Konsolidasi Tanah untuk Pemulihan Pasca Bencana
Bagikan :