(Rumah Amal Salman, Bandung) - Kita semua pasti tahu bahwa sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat mulai dan dicintai Allah SWT. Tak hanya limpahan pahala, sedekah merupakan bentuk rasa sosial kita dalam membantu sesama yang membutuhkan.
Namun tahukah kamu? Kalau sedekah juga tidak bisa dilakukan asal-asalan apalagi sampai menghilangkan pahalanya.
Mengutip Syekh Muhammad bin Ibrahim dalam bukunya “Sedekah Sunnah” , terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum kita melakukan sedekah diantaranya:
1. Melakukan sedekah dengan ikhlas
Allah SWT tidak dimasuki dan dicampuri riya dan sum’ah (ingin dipuji orang lain). Oleh karena itu sebelum bersedekah atau berbuat baik terhdap orang lain harus selalu menghindari riya agar senantiasa diterima dan diridhai Allah SWT.
Dari Umar bin Khatab RA “ Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,’Sesungguhnya setiap amal disertai niat dan seseorang itu hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari
[1] dan Muslim [1907]).
2. Berasal dari harta yang diperoleh dengan halal dan baik
Seperti firman Allah SWT: “ Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau memicingka mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya lagi Maha terpuj.” (QS al-Baqarah [2]: 267).
3. Harta terbaik yang paling disukai
Dalam sedekah kita dianjurkan untuk mengeluarkan atau menunaikannya dengan harta terbaik yang kita punya, harta yang didapat dari hasil yang baik dan halal.
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran [3]:92).
4. Jangan mengharapkan balasan yang lebih
Bersedekah harus selalu dilakukan dengan ikhlas dan sukarela tanpa bermaksud atau berharap mendapatkan balasan yang lebih dari yang kita sedekahkan.
“Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” (QS. Al-Muddatsir [74]:6)
5. Hati-hati terhadap hal yang dapat membatalkan sedekah
Dalam hal ini, sesuatu seperti menyebut pemberian dan hal yang berpotensi menyinggung perasaan orang lain yang kita beri harus selalu dihindari. Selain akan membatalkan pahala sedekah yang kita berikan, juga bisa menjadi riya.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia.” (QS Al-Baqarah [2]:264).
6. Rahasiakan sedekah
Memberikan sedekah secara diam-diam atau tidak terang-terangan menjadi hal yang dianjurkan, kecuali untuk maslahat.
“Jika kamu menampakan sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah [2]:271).
7. Memberikan sedekah dibarengi dengan senyuman, wajah yang ramah dan jiwa yang baik.
Selain dengan ekspresi yang baik, meridhakan harta untuk zakat juga sangat dianjurkan.
“Dari Jarir bin Abdullah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila penerima sedekah dating pada kalian, maka hendaklah kalia menginfakkannya sedang dia ridha pada kalian.” (HR Muslim [989]).
Selain keutamaan dan kemuliaan serta berkah manfaatnya bagi seseorang yang menunaikannya, sedekah juga mempunya makna sebagai amalan perbuatan baik dari hati yang ikhlas dan niat yang baik. Oleh karena itu jangan salah dan asal dalam memberikan sedekah ya sahabat.