Ibu-Ibu Binaan Rumah Amal Salman Yogya Sulap Lele Jumbo Jadi Abon, Hasilkan Jutaan Rupiah

By Marchiana

02/07/2024

(Rumah Amal Salman, Bandung) – Sahabat Amal, sejumlah ibu-ibu di Wonotingal, Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul yang tergabung dalam kelompok pengolahan Ikan Minarasaku cukup kreatif untuk menghasilkan cuan. Dengan keahlian yang dimiliki, para ibu-ibu itu menyulap lele berukuran besar menjadi abon lele.

Ibu-ibu ini merupakan binaan Rumah Amal Salman Yogyakarta. Ketika itu pada tahun 2023, Ibu –ibu menyampaikan memiliki sumber daya lele jumbo, namun jenis ikan ini relatif tidak laku di pasaran, bahkan anak-anaknya sendiri pun kurang suka mengonsumsi ikan lele.

Dari keresahan tersebut, kemudian mereka diberikan pelatihan oleh Rumah Amal Salman, kemudian muncul ide untuk membuat lele abon agar bisa lebih mudah untuk dikonsumsi. Di tangan para ibu-ibu lele tersebut disulap jadi bahan makanan yang cukup digemari. Tidak heran jika dari usahanya itu, mereka mampu meraup jutaan rupiah setiap bulan.

"Kita memiliki sumber daya ikan lele di sini, tapi jarang laku di pasaran. Kemudian kami berpikir untuk membuat abon saja,” kata Kepala Divisi Pemasaran Abon Lele Minarasaku, Guritna Candra Dewi.

"Lalu kita coba membuat abon lele. Apalagi ternyata abon lele kandungnya bagus seperti fosfor, tinggi protein dan lemak jenuhnya rendah," lanjut Guritna.

Dari proses pembuatan yang cukup beralur, abon lele dijual cukup terjangkau. Dengan Rp 13.000 pembeli sudah bisa mendapatkan kemasan 50 gram.

“Harga cukup bervariasi mengikuti ukuran kemasan. Kalau abon lele kemasan 50 gram Rp 13 ribu dan kemasan 100 gram Rp 25 ribu," katanya.

Dari usaha yang baru berjalan sekitar tujuh bulan ini, Guritna mengaku bisa meraup omzet jutaan rupiah per bulannya. Namun, semua itu kembali lagi untuk membayar ibu-ibu yang terlibat dalam produksi.

"Kita omzet rutin masih di bawah Rp 5 juta, kalau pas banyak pesanan pernah sampai Rp 7 juta. Tapi kan semua juga untuk pemasukan dan membayar ibu-ibu karena sekali produksi itu biasanya melibatkan lima orang," ucapnya.

Harapan ke depannya, Guritna ingin memperluas pemasaran abon lele. Selain itu, saat ini pihaknya tengah berupaya mengolah sisa dari bahan baku abon lele untuk menjadi olahan bernilai ekonomis.

"Ke depannya kita mau memperluas pasar dan baru mencoba mengolah kulit, sirip dan telur lele agar menjadi olahan dengan nilai ekonomi tinggi," katanya. ***

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya