(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, salah satu makhluk Allah yang diciptakan sebelum Nabi Adam adalah Iblis. Iblis merupakan mahkluk Allah yang dikenal ketaatanya kepada Allah. Ia juga makhluk yang diberikan "keistimewaan" panjang umur. Hal ini terjadi sebab kesombongannya menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam.
Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." Dia (Allah) berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari Kiamat.” Ia (Iblis) berkata, “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.” Allah berfirman, “(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).” Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (QS. Al Hijr [15]: 33-40)
Menolaknya Iblis pada perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam membuatnya panjang umur, sebab diberikan penangguhan untuk menggoda manusia hingga akhir zaman. Namun Allah juga memberikan keterangan bahwa hamba-hamba Allah yang sholeh tidak akan tergoda.
Iblis sekalipun memiliki ketaatan kepada Allah, namun kesombongannya hal tersebut yang membuatnya menjadi penghuni neraka. Padahal yang berhak memiliki kesombongan hanyalah Allah. Makhluk tidak pantas menyandang kesombongan karena semua kelebihan dalam dirinya merupakan karunia dari Allah saja.
Syeh Muhammad bin Abdul Karim dalam Mausuah al-Kisanzan mengutip perkataan Syeh Muhammad bin Ali al-Ilmi mengatakan bahwa sumber kesombongan berawal ketika merasa dirinya lebih hebat, sifat keakuannya masih sangat melekat dalam badannya.
Dalam kisah membangkangnya iblis, Pertama Iblis merupakan orang yang pertama kali merasa sombong dengan menggunakan kata aku atau saya.
“Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al Araf ayat 12)
Kedua, Fir’aun merupakan raja Mesir atau yang dikenal dengan Ramses ke 2 yang bernama Walid bin Mus’ab. Ia dikenal sebagai orang yang pertama kali merasa sombong dengan menggunakan kata kepunyaanku atau aku memiliki.
“Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: “Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat(nya)?” (QS. Al Zukhruf ayat 51)
Ketiga, Qarun merupakan orang yang pertama kali merasa sombong dengan menggunakan kata ada padaku atau saya mempunyai.
“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka." (QS. Al Qashas ayat 78)
Keempat, Kaumnya ratu Bilqis merupakan orang yang pertama kali merasa sombong dengan menggunakan kata kami.
”Mereka menjawab: “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada ditanganmu: maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan”. (QS. Al Naml ayat 33)
Dari sini menjadi jelas sebanyak apapun dosa yang dilakukan makhluknya niscaya Allah akan mengampuninya. Akan tetapi bila seorang hamba ingin menyamai Allah dengan sifat sombongnya seolah menandingi kekuasaannya maka ia akan celaka seperti yang dilakukan Iblis dan pengikutnya.***