Diemas Ariasena: Sempat Mau Jadi TKI di Jepang, sebab Tidak Ada Harapan untuk Kuliah

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, siapa yang mengira lelaki asal Indramayu ini bisa menjadi lulusan Teknologi Pasca Panen ITB tahun 2022. Jangankan orang lain, bahkan dirinya pun tidak mengira. Diemas Arya Sena salah satu penerima manfaat Program Beasiswa Perintis tahun 2018 ini memang memiliki kisah yang sangat unik. Ketika itu, di saat anak-anak seusianya ingin melanjutkan kuliah, dia malah ingin menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jepang. Katanya agar bisa segera dapat cuan alias pendapatan.

Diemas ketika itu hanya berpikir realistis, sebab kondisi keuangan orang tuanya tidak memungkinkan untuknya melanjutkan kuliah. Terlebih, di lingkungan rumahnya anak-anak yang sudah lulus dari SMA memilih untuk bekerja di pabrik, menjadi petani, nelayan, termasuk pilihan menjadi TKI tadi.

Ketika itu Diemas berpikir dengan menjadi TKI, ia bisa mendapatkan gaji yang besar. Tentu gaji besar bisa menutup kebutuhan sehari-hari keluarganya. Namun hati kecilnya juga berkata ia harus kuliah. Diemas berpikir dengan kuliah tentu ia akan memberikan manfaat yang lebih banyak dan lebih luas. Ia juga ingin mendapatkan rekan perjuangan dengan pola pikir yang kritis dan progresif.

Harapan –harapan itu hanya bagian dari mimpi Diemas yang ternyata Allah kabulkan pada tahun 2017. Ketika itu ia mendapatkan informasi Beasiswa Perintis Rumah Amal Salman. Dalam hati ia bergumam "Ya Allah ini informasi yang saya mau". 

Diemas langsung memburu restu orang tuanya untuk bisa mengikuti serangkaian seleksi Beasiswa Perintis. Sehingga pada tahun 2018 Diemas diterima Beasiswa Perintis dan bisa berkuliah di Fakultas Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Rekayasa (SITH - R) ITB. “Masih teringat dinginnya lantai di dahi saya, saat saya melakukan sujud syukur,” kenang lelaki kelahiran tahun 2000 ini.

Rasa syukurnya ini semakin bertambah, sebab ia tidak hanya berkesempatan kuliah di ITB dan mendapatkan biaya hidup selama empat tahun. Ia juga bersyukur sebab mendapatkan pembinaan ruhani, mental, dan akademik. Bahkan hingga wisuda pun, Diemas merasa tetap diperhatikan oleh Rumah Amal Salman. 

Dari kemudahan-kemudahan yang ia dapat, Diemas bertekad untuk mewakafkan dirinya di Rumah Amal Salman. Mengaplikasikan materi-materi selama pembinaan mengenai ilmu zakat dan sedekah, melayani umat dengan sepenuh hati. 

Saat ini Diemas sedang membantu Rumah Amal Salman di bidang pendidikan dengan menjadi fasilitator Program Beasiswa Perintis. Harapan tertingginya tentu bisa menjadi seorang kaya dan dermawan. Agar bisa membantu anak-anak untuk melanjutkan pendidikan. Sebab Diemas mengalami betul bagaimana rasanya dibantu ketika sedang membutuhkan bantuan. So feel helped.

Diemas menjadi satu dari sekian penerima manfaat beasiswa di Rumah Amal Salman yang menginspirasi. Kisah-kisah adik lainnya juga sangat menginspirasi. Bahkan tidak sedikit juga kisah perjuangan adik-adik yang bisa membuat kita meneteskan air mata dan lebih banyak bersyukur. ***

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya