Dibalik Suksesnya Para Santri Pejuang Quran

By Ulfah Choirunisa

22/10/2021

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Ungkapan yang berbunyi bahwa ridho Allah bergantung dari ridho orang tua mungkin terdengar tidak asing bagi sahabat amal. Ternyata, ungkapan ini memang benar adanya. Rasulullah pernah bersabda bahwasanya "Ridho Allah SWT bergantung dari ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua," (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)

Hadits di atas menjelaskan agar seorang anak mematuhi dan berbakti pada orang tua. Sebagai anak juga dianjurkan untuk menghindari perkataan kasar dan nada tinggi pada orang tua untuk menghindari kemurkaan mereka dan Allah SWT. Keberhasilan seorang anak tidak pernah luput dari doa dan ridho orangtua. Sebagaimana yang dilakukan oleh kedua santri, penerima beasiswa Imam Muda Salman Rumah Amal Salman.

Dhaka Iftikar Adlan (22) dan Yuhana Muhammad (20) merupakan dua orang penerima Beasiswa Imam Muda Salman yang sangat berbakti kepada kedua orangtuanya. Keduanya menceritakan bahwa banyak sekali kemudahan hidup yang dialami setelah berbakti kepada kedua orangtuanya.

Dhaka Iftikar Adlan adalah seorang mahasiswa Internasional Open University Jurusan Islamic Studies yang juga seorang Guru Qur’an di SDIT Nur Al Rahman. Dhaka memulai perjalanan untuk mencintai Al Quran dari keinginan orangtuanya. Dhaka menceritakan bahwa 5 tahun yang lalu, ia adalah seorang yang jauh dari Al Quran bahkan tidak bisa membaca Al Quran. Dhaka bersekolah di salah satu sekolah favorit di Kota Cimahi yang pada kelas XI SMA memutuskan untuk drop out dan pindah ke Pesantren Ma’had Suthon Al Islamy yang berfokus pada program tahfidz. Dalam pencarian jati diri, kedua orangtua Dhaka selalu mendukung dan tidak pernah melarang asal selalu dekat dengan Al Quran. Hingga kini Dhaka telah menjadi seorang Hafidz 30 Juz dan mecoba menebarkan manfaat melalu Imam Muda Salman. 


“Ala Kulli Haal, semua perjalanan berat di hidup saya terselesaikan karena Allah memberikan kekuatan kepada saya dan melalui doa kedua orangtua saya bisa terus menebarkan manfaat kepada umat” ujar Dhaka, penerima beasiswa Imam Muda Salman (22/10/21)

Selain itu, Yuhana Muhammad Kartiwa juga merupakan penerima Beasiswa Imam Muda Salman yang kini berkuliah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir. Yuhana juga merupakan seorang Guru Freelance di Darul Hikam dan Wirausahawan online melalui aplikasi ojol. Yuhana hingga saat ini selalu berbakti kepada kedua orangtuanya, terutama dalam hal finansial. Yuhana terus berusaha untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, karena ia sangat percaya bahwa doa dan ridho orangtua yang akan menghantarkan kepada kesuksesan. Melalui Imam Muda Salman, Yuhana bertekad untuk terus menebarkan manfaat kepada umat. Latar belakang orangtua sebagai guru mengaji anak-anak membuat Yuhana ingin terus meningkatkan kualitas diri dengan cara menambah hafalan dan mengamalkan Al Quran di dalam kehidupan sehari-hari. 

“Saya mengetahui Imam Muda Salman melalui media sosial dan tertarik dengan setiap kegiatan di dalamnya. Imam Muda Salman sangat bermanfaat bagi saya dan orangtua saya. Suatu kebanggan tersendiri bergabung di dalamnya, karena bisa belajar dan menebarkan kebermanfaatan kepada umat” ujar Yuhana, penerima Beasiswa Imam Muda Salman (22/10/21)

Hingga saat ini, Rumah Amal Salman terus berkomitmen menebarkan kebermanfaatan kepada umat, salah satunya melalui Beasiswa Imam Muda Salman yang bertujuan untuk membentuk para imam-imam muda yang nantinya akan berdakwah kepada masyarakat. Melalui hari Santri, sahabat amal dapat mengambil pelajaran melalui dua kisah penerima Beasiswa Imam Muda Salman dalam hal kegigihan untuk terus berbakti dan memohon doa kepada kedua orangtua. Doa dan ridho orangtua adalah kunci kesuksesan bagi setiap anak. 
 

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya