(Rumah Amal Salman, Bandung) - Bagi alumni ITB, mahasiswa ITB ataupun orang-orang yang pernah melewati plaza widya nusantara mungkin tidak asing dengan kutipan kata-kata berikut ini,
"Supaya kampus ini menjadi tempat anak bangsa menimba ilmu, belajar tentang sains, seni, dan teknologi;
Supaya kampus ini menjadi tempat bertanya, dan harus ada jawabnya;
Supaya kehidupan kampus ini membentuk watak dan kepribadian;
Supaya lulusannya bukan saja menjadi pelopor pembangunan, tetapi juga pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.”
Kutipan kata-kata tersebut terukir di Plaza Widya Nusantara yang dituliskan oleh Prof. Wiranto Arismunandar, rektor ITB kala itu yang tertulis tanggal 28 Desember 1996. Tulisan ini bukan sekadar tulisan yang mampu menginspirasi banyak mahasiswa sebagai penyemangat di tengah orasinya. Beliau sendiri memiliki semangat untuk selalu bermanfaat dan menebar kebaikan kepada orang lain. Kamis, 19 November 2020, bertepatan dengan 87 tahun usia beliau, diadakan syukuran dalam bentuk donor darah dan pembagian makanan di 2 panti asuhan di kota Bandung.
Usia tidak menjadi hambatan untuk beliau menyebarkan semangat kebaikan. Kegiatan semacam ini sebenarnya sudah sejak tahun-tahun sebelumnya dilakukan sebagai rasa syukur Prof. Wiranto untuk umur dan kehidupan yang masih diberikan oleh Allah. Khusus tahun ini, pandemi sempat menjadi kekhawatiran acara donor darah tidak bisa dilakukan. Namun, dengan kolaborasi yang dilakukan Bersama Palang Merah Indonesia (PMI), YPM Salman ITB, Rumah Amal Salman, dan Badan Wakaf Salman acara donor darah tetap bisa dilakukan. Dengan tetap menjaga interaksi yang sesuai dengan protocol Kesehatan yang berlaku acara donor darah bisa terlaksana.
Donor darah kali ini bisa mendatangkan antusiasme 69 orang dan berakhir dengan 44 labu darah. Di tengah suasana pandemi ini, persediaan darah PMI Bandung memang sedang menipis. Adanya acara ini turut membantu PMI Bandung dalam mencukupi kebutuhan darah yang terus ada di tengah kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini. Tujuan mulia dari prof. WIranto dan keluarga, diharapkan juga dapat menjadi contoh bagi pendonor, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang jika berbuat baik bisa dilakukan kapanpun, dan dengan kondisi apapun. Dengan adanya kolaborasi, segala penghalang yang ada pun bisa dicari jalan keluarnya.***