Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Bulan Sya’ban menjadi bulan diantara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Memasuki bulan Sya’ban yang terhitung sejak 15 Maret 2021, menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Bahwasanya Bulan Sya’ban seringkali menjadi pertanda bahwa akan segera datang bulan Ramadhan. Sya'ban adalah bulan di mana amalan baik diangkat kepada Allah SWT. Jadi sangat disarankan untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan ini. Karena berdekatan dengan Ramadhan, puasa Sya'ban sekaligus sebagai pemanasan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang mencapai 30 hari. Juga sebagai pengingat jika ada hutang puasa tahun sebelumnya yang belum ditunaikan menjelang Ramadhan.
Pada bulan Sya’ban, umat muslim akan dipertemukan dengan malam Nisfu Sya’ban. Nisfu Syaban pada tahun ini jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban dan akan berlangsung pada Minggu, 28 Maret 2021. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Mahah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibbah, malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang istimewa, karena pada malam itu banyak diberikan pengampunan.
“Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di malam Nisfu Sya’ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak).”
Walau tergolong dalam puasa sunnah, puasa Nisfu Sya’ban tetap memiliki keutamaan yang mulia. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan pada hari itu. Salah satu cara beribadah yang dapat dilakukan saat bulan Sya’ban adalah puasa sunnah, membaca AL-Qur’an, memperbanyak dzikir dan sholawat serta berdoa.
Selain itu, berpuasa sunnah juga memberikan banyak manfaat. Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi untuk beberapa orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa. Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes. Namun ingatlah bahwa untuk menjaga kesehatan jantung, faktor-faktor lain seperti pola makan dan olahraga teratur berperan besar. Oleh karena itu, mengingat Nisfu Sya’ban sudah dalam hitungan hari, yuk kita persiapkan :D