Bagaimana Cara Menjadi Muslim yang Modern?

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, menjadi umat muslim yang taat saat ini bukan merupakan perkara yang mudah, apalagi di era teknologi semakin berkembang seperti sekarang. Tren dan pengaruh budaya barat kian menggerus pondasi-pondasi budaya Islam pada pemuda zaman sekarang.

Namun itulah yang menjadi tantangan banyak pemuda di saat ini. Banyak pemikiran dan kritik yang diterima ketika kita menunjukan suatu pandangan atau bahkan perubahan gaya hidup. Katakanlah jika kita hidup di era muslim yang menjalankan kehidupan gaya barat, dan era pemuda hijrah di sosial media.

Perbedaan pendapat hingga kritik terus terlontar hingga saat ini. Namun bagaimana cara menyikapinya? Bagaimana cara menjadi muslim yang modern?

Media sosial kini berkembang dengan berbagai macam fiturnya. Hampir semua lini dalam kehidupan kini bisa kita akses di media sosial. Sebagai umat muslim boleh saja menggunakan media sosial. Namun penggunaannya harus didasari dengan manfaat dan mudharat yang diterima ketika kita menggunakannya.

Tapi faktanya sering kita temui seorang muslim yang tidak mencerminkan sifat seorang muslim di media sosial. Mulai dari maksiat yang terang-terangan, dan masih banyak lagi.

Diriwayatkan sebagian ahli zuhud, Rasulullah bersabda yang artinya: "Barangsiapa yang merasa bangga dengan perbuatan dosanya maka Allah SWT akan melemparkannya ke dalam neraka dalam keadaan ketakutan. Dan barangsiapa yang bersedih terhadap ketaatan yang dilakukannya maka Allah akan memasukannya ke dalam surga dalam keadaan bahagia."   

Selain tren budaya barat di media sosial, pada saat ini juga muncul tren pemuda yang hijrah. Tren Pemuda Hijrah juga  pandai menyebarkan dakwahnya melalui jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan juga Line. Topik-topik setiap pertemuan juga mengambil kalimat populer yang muda diingat seperti “Baper,” “Ketika cinta bertepuk sebelah tangan”,  dan hal-hal lainnya. Selain itu, hijrahnya pemain band, pentolan klub motor, para artis, hingga para mantan narapidana berhasil memikat anak muda akan rasa sungkan untuk mendengarkan ceramah dan memperdalam ilmu agama.

Namun ada juga yang terbawa tren dan melupakan niatnya karena Allah, malah mereka dengan memamerkan ibadahnya. 

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya sesuatu yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah berbuat syirik kecil.” Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik kecil? Rasulullah bersabda: “berbuat sesuatu bukan karena Allah (riya’).” (HR. Ahmad)

Maka dari itu bijak dalam menggunakan media sosial wajib ditanamkan bagi seorang muslim. Seorang muslim hanya membagikan dan menyerap hal-hal yang positif dan bermanfaat misalnya membagikan pengalaman, tips, dan konten yang menjadi manfaat bagi banyak orang. Maka Insya Allah banyak orang yang menilai kita sebagai seorang muslim yang baik dan modern.

Jika belajar dari atlet bela diri, Khabib Nurmagomedov, ia berkata "Non-Muslims dont read the Quran, They dont read the Hadith, They read you. So be a good Ambassador of Islam." artinya, "Non-Muslim tidak membaca Quran, mereka juga tidak membaca hadits. Mereka membacamu. Maka, jadilah contoh yang baik dari Islam."

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya