(Rumah Amal Salman, Bandung) - Rasulullah sangat menyayangi anak-anak yatim. Ketika Ja’far bin Abu Thalib terbunuh dalam peperangan Mut’ah, Rasulullah sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah Ja’far dan menjumpai istrinya, Asma bin Umais yang sedang membuat roti, memandikan anak-anak dan memakaikan bajunya.
Ketika Rasulullah datang, wajah beliau terlihat sangat sedih. Kemudian beliau mengajak anak-anak Ja’far kemari. Anak-anak Ja’far menghampiri beliau dan bercengkrama dengan mereka. Rasulullah merangkul mereka, mencium serta berlinang air matanya. Asma pun bertanya “Wahai Rasulullah , apa yang menjadikan engkau menangis? Apakah ada sesuatu yang menimpa Ja’far?”
Beliau menjawab, “Ya, dia telah gugur sebagai syahid pada hari ini.” Asma menangis sangat kencang, begitu juga anak-anaknya, seketika hilang keceriaan dari wajahnya.
Kemudian Rasulullah pulang kepada keluarganya dan beliau bersabda ” “Janganlah kalian melupakan keluarga Ja’far, buatlah makanan untuk mereka karena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian Ja’far.”
Kemudian Rasulullah kembail bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari)
Keutamaan yang bisa didapat dengan menyantuni anak yatim adalah memperoleh kedekatan dengan Rasulullah di surga sedekat antara jari telunjuk dengan jari tengah. Selain itu, dengan memelihara dengan baik anak-anak yatim akan melembutkan hati kita yang hakikatnya sekeras batu. Hati yang lembut akan membuat kita mengambil jarak dari kondisi yang melingkupi, menajamkan nurani dan pikiran, bahwa di sekitar kita banyak orang yang membutuhkan uluran tangan.