(Rumah Amal Salman, Bandung) – Sahabat Amal, dalam acara Pembinaan Perintis pada hari Minggu, 18 Februari 2024, para peserta Beasiswa Perintis 2022 dan para stakeholder terlibat dalam sesi yang penuh semangat untuk memahami kunci membangun kolaborasi yang efektif bersama Choqi Israqi, seorang Productivity Coach yang menjadi pemateri.
Acara ini dihadiri oleh Manager Program,, Abdul Aziz, Kapro Perintis, Diemas Ariasena, tim Perintis dan relawan, serta 93 adik Perintis angkatan 2022. Melalui platform Zoom, mereka berkumpul untuk mendengarkan pandangan dan saran dari Coach kondang, Choqi Israqi
Acara dibuka dengan sambutan penuh semangat dari Manager Program Abdul Aziz, yang mengajak peserta Beasiswa Perintis 2022 untuk terus berkarya dan berprestasi. Aziz menawarkan mekanisme pendanaan, pendampingan coaching, dan mentoring dari Rumah Amal Salman sebagai dukungan bagi PM Perintis dalam mencapai prestasi.
Pada sesi materi, Choqi menguraikan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan sesuatu yang berarti. Ia menegaskan bahwa kolaborasi melibatkan tindakan bekerja bersama orang lain untuk mencapai tujuan yang sama. Tiga kata kunci yang ia tekankan adalah "Kerja", "Interaksi dengan orang lain", dan "Mengerjakan sesuatu", yang semuanya harus memiliki peran dalam proses kolaborasi.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah tentang bagaimana membentuk tim yang efektif. Choqi menggarisbawahi bahwa akhir dari kolaborasi adalah kesuksesan, yang dapat dicapai melalui langkah-langkah yang terstruktur seperti membangun fondasi yang kuat, menetapkan program yang jelas, memilih anggota tim yang tepat, dan menyusun sistem yang efisien.
Para peserta aktif mengajukan pertanyaan yang relevan. Ika Saputri Ningsih meminta panduan tentang cara menjaga keberlanjutan proyek yang sudah berjalan, sementara Randy menanyakan tentang strategi yang tepat dalam berkolaborasi dengan stakeholder. Choqi menjawab dengan bijaksana, menekankan pentingnya memastikan bahwa fondasi yang kuat dan konsep yang matang dalam perencanaan kegiatan bulanan/tahunan perlu dibuat tepat sasaran dan bahwa kolaborasi dilakukan dengan kehati-hatian dan pertimbangan.
Terakhir, Choqi Israqi merangkum kunci-kunci penting dalam membangun kolaborasi yang sukses, termasuk pemilihan pemimpin yang tepat dan pembentukan tim yang efektif. Para peserta secara menyeluruh meninggalkan kesan yang mendalam. Materi yang dihadirkan dapat memperkaya wawasan dan menyadarkan akan pentingnya sikap profesionalisme dalam meningkatkan kinerja tim.
Dengan demikian, pembinaan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga mendorong para peserta untuk terlibat aktif dalam membangun kolaborasi yang berkelanjutan dan bermakna bagi masyarakat. ***