4 Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Sahabat Amal, pada Bulan Syawal umat Islam disunahkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari. Ada banyak keutamaan puasa bualn Syawal. Diriwayatkan dari Thawban bahwa Nabi (SAW) mengatakan, "Puasa Ramadhan seperti menjalankan puasa sepuluh bulan. Puasa enam hari Syawal seperti menjalankan puasa dua bulan. Kebersamaan ini seperti puasa sepanjang tahun." (Sahih Ibn Khuzaymah No. 2115 dan Sunan al-Nasa'i al-Kubra No. 2860)

Adapun keutamaan puasa enam hari di Bulan Syawal, pertama, mendapat pahala sepanjang tahun. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah menjalankan puasa Ramadhan memberi seseorang pahala puasa sepanjang tahun. Kedua, puasa sya'ban dan syawal seperti salat sunnah yang mengiringi salat lima waktu. Seperti shalat sunnah, puasa tambahan ini menutupi kekurangan dalam pelaksanaan ibadah wajib kita. Pada Hari Pembalasan, amal ibadah sunah kita akan menutupi kekurangan dalam cara kita melaksanakan kewajiban kita. Sebagian besar dari kita memiliki kekurangan dalam menjalankan puasa Ramadhan kita. Kita perlu sesuatu untuk menutupi kekurangan itu.

Ketiga, tanda puasa Ramadhan diterima. Kembalinya kita ke kebiasaan puasa setelah Ramadhan, di bulan Syawal, adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan kita. Ketika Allah menerima ibadah kita, Allah mempermudah kita untuk terlibat dalam tindakan kesalehan lebih lanjut. Oleh karena itu, mengikuti kebaikan yang satu dengan kebaikan yang lain seperti itu merupakan tanda bahwa amalan pertama telah diterima oleh Allah.

Keempat, orang yang menjalankan puasa Ramadhan mendapatkan pahala di hari raya Idul Fitri. Membiasakan puasa lagi setelahnya adalah salah satu cara bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah kita terima. Tidak ada nikmat yang lebih besar dari pengampunan dosa.

Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kita untuk mensyukuri nikmat puasa Ramadhan dan melakukannya dengan menyebut-Nya dan melalui cara bersyukur lainnya. Puasa bulan Syawal merupakan salah satu cara kita bersyukur atas nikmat Allah SWT dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Orang-orang saleh terdahulu berusaha untuk bangun di malam hari untuk shalat tahajud. Ketika Allah memberkati mereka untuk bangun dan melakukannya, mereka akan berpuasa keesokan harinya sebagai rasa syukur kepada Allah karena telah memberkati mereka untuk menjalankan shalat itu.

Setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah sesuatu yang harus kita syukuri. Terlebih lagi, ketika Allah memberkati kita untuk menunjukkan rasa syukur, ini adalah berkah tambahan dari Allah yang patut kita syukuri lagi. ***

Bagikan :

Bagikan

Berita Lainnya